What Is Your Conscious Green Concept?

image-question-mark Bagi saya, konsep hijau adalah kesadaran, bahwa hidup sebaiknya berselaras dengan alam, mengubah kebiasaan harian kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
Fakta Sampah Indonesia 2012

THE UGLY TRUTH [www.suarapembaruan.com|Kamis, 15 Nopember 2012] “Volume sampah di Indonesia  sekitar 1 juta meter kubik setiap hari, namun baru 42% di antaranya yang terangkut dan diolah dengan baik. Jadi,  sampah yang tidak diangkut setiap harinya sekitar 348.000 meter titik atau sekitar 300.000 ton.

“Jika Gelora Bung Karno (GBK) dijadikan tempat sampah, maka dalam sehari sepertiga GBK bisa diisi  sampah yang tidak terangkut tersebut. Kalau semua sampah yang tidak terangkut ditampung di tempat sampah sebesar GBK, maka dibutuhkan 122 GBK setahun.”

Continue reading “What Is Your Conscious Green Concept?”

Ada Apa Sih Sebenarnya? – Why The Fuss?

planetearth Global warming. Common issue! Tapi jangan bosan untuk baca tentang ini ya?! Penting! Sudah berapa lama merasakan panas yang luar biasa di lingkungan Anda? Dapat diyakini itu merupakan akibat dari pemanasan global. Apa sih yang dimaksud dengan global warming/pemanasan global ini? Singkatnya adalah meningkatnya suhu rata-rata bumi.

Bumi yang berlapis atmosfer dapat menahan panas bumi, untuk mencegah keadaan bumi menjadi terlalu dingin agar tanaman dapat tumbuh subur.
Namun efek panas yang dihasilkan dari aktivitas manusia telah melampaui batas wajar, ditambah lagi hutan yang seharusnya bisa menjadi penyelamat karena sifatnya yang dapat menyerap polusi udara, telah sangat mengkhawatirkan keadaannya.

The Ugly Truth [Kompas.com, 29 November 2012 | Ancaman Utama Bumi Bukan Kiamat, Tetapi Manusia] Isu kiamat yang beredar telah membuat banyak orang percaya dan bahkan membuat mereka sulit tidur. Mulai dari kalender suku Maya, benda langit yang akan menghantam Bumi dan badai Matahari yang mematikan. Pihak NASA merasa perlu meluruskan dan menyarankan agar manusia lebih baik fokus pada masalah Bumi yang memang sedang dihadapi saat ini, seperti perubahan iklim. “Ancaman terbesar Bumi pada tahun 2012, pada akhir tahun dan di masa depan, adalah dari ras manusia itu sendiri.” kata Adams, pakar Matahari dari NASA. “Jika manusia tidak berubah, perubahan iklim tak terelakkan, kepunahan banyak spesies makhluk hidup niscaya terjadi.”

Semakin banyak saya mencari tahu berita-berita mengenai alam dan lingkungan, semakin pusing kepala saya. Ini menandakan bahwa mayoritas penduduk dunia menetap didalam ketidak seimbangan pola hidup, ingin mendapat dan mengambil lebih dari alam namun disisi lain begitu sedikitnya sumbangsih untuk alam.

Ada beberapa pertanyaan yang saya jabarkan disini. Apa jawaban Anda?
Mengapa harga-harga perlahan merangkak naik tapi pasti? Mengapa sekarang persoalan banjir lebih sering terjadi? Mengapa cuaca berubah ekstrim? Mengapa banyak satwa liar masuk ke pemukiman warga? Mengapa banyak satwa dikategorikan sebagai satwa yang hampir punah? Mengapa ada kelangkaan air bersih?

Penyebab utamanya sudah tentu adalah manusia. Iya, kita, saya dan Anda. Jumlah manusia yang kian meningkat, mengikis variasi flora-fauna dan merusak keseimbangan ekosistem alam. Lahan hijau beralih fungsi, terpakai untuk perumahan, perkantoran, tempat perbelanjaan, ruas-ruas jalan, pertanian, peternakan dan lain-lain. Pada hakekatnya manusia butuh oksigen, yang tentu saja pohon-pohon dari lahan hijau yang dapat menghasilkannya. Tapi kenyataannya, makin lama, batu bata dan beton yang merajalela. Lahan hijau juga berfungsi sebagai penahan bencana karena akarnya dapat menyerap air kala hujan dating. Namun saksikan saja sendiri, sepanjang tol Jagorawi, hanya dalam jangka pendek, begitu banyaknya fasilitas peristirahatan yang dibangun. Lalu kalau awal tahun ini Jakarta terkena banjir hebat, pengalihan fungsi lahan hijau adalah salah satu sebabanya.

Di pulau  Sumatra dan Kalimantan, satwa liar tersingkir dari habitatnya sendiri, karena pembalakkan hutan untuk kepentingan manusia. Menyedihkan! Padahal satwa-satwa itu juga butuh tempat tinggal yang layak, bukan?!

Oksigen yang menjadi sumber kehidupan kita juga sudah sedikit banyak terampas oleh karbondioksida yang membabi buta. Banyak sekali bangunan berdiri tanpa menyisakan satu meter persegipun untuk ditanami pohon. Pohon yang berguna untuk menyerap karbondioksida ditiadakan. Tidak ada tempat berteduh selain nyamannya AC. Adanya pelepasan CFC ke udara saat AC dinyalakan dapat menipiskan lapisan ozon bumi, ditambah lagi beban pemakaian listrik yang sebagian besar pasokan listriknya berasal dari pembakaran batu bara yang ikut menyumbang karbondioksida dalam jumlah besar. Polusi udara juga berasal dari hembusan napas manusia dan hewan, asap kendaraan bermotor, asap pabrik dari bidang perindustrian, gas metana hewan ternak, pembakaran lahan untuk berladang serta pembakaran sampah.

Jadi, sudah pasti amat sangat banyak macam aktivitas kita berkontribusi pada pemanasan global ini. Mulai dari menonton TV, charging batteries, merokok, mengkonsumsi daging, berkendaraan bermotor, menjalankan  bisnis, menggunakan AC, dan lain-lain.

Seharusnya manusia dilarang mengeluh atas perubahan iklim di bumi ini, termasuk saya, karena manusia juga yang menjadi penyebabnya. Sudah sepantasnya manusia melakukan hal nyata untuk mengikis keluhan-keluhannya itu.

Making changes means saving lives, lives of ourselves and OTHERS. Kasihan kan satwa liar, terlebih lagi yang hidup pada suhu beku. Rumah mereka akan hilang kalau kita, manusia, tidak bergeming dan melakukan perubahan.

Probably not directly by our hands, but we are killing animals’ lives!

Akses air bersih yang tidak merata. Pembangunan berbagai tempat tidak penting, amat sangat membuang-buang air. Tanah dikeruk, tiang pancang ditanam, beton dipadatkan. Mau menyerap kemana air, saat hujan datang? Akan bagaimana persediaan air bersih kita nantinya?

Hutan hujan Indonesia adalah salah satu dari beberapa hutan sejenis di dunia. Hutan yang tadinya keren karena adanya berbagai macam jenis flora dan fauna. Pohon-pohon usia puluhan atau bahkan seratus tahun lebih sudah menancapkan akarnya, siap menyerap air kala hujan turun, mencegah banjir dan longsornya tanah, melepas oksigen dan tentunya sebagai rumah bagi satwa liar yang mendiami hutan tersebut.

Namun bagaimana wujudnya sekarang? Pohon ditebang demi keuntungan bisnis semata. Bisnis kertas dan furniture hanya dua contoh dari sekian banyak peluang bisnis berbahan baku kayu yang ada. Pengeksploitasian oleh manusia yang akibatnya pasti akan dirasakan oleh manusia, yang berimbas pada makhluk hidup Tuhan lain yang tidak bersalah. Kurang besar apa lagi kerusakan yang kita sebabkan sendiri?. Beberapa jenis satwa seperti gajah dan harimau Sumatra, badak Jawa, orangutan sedang menuju kepunahan apabila kita terus memburu dan memangkas tempat tinggal mereka.

Dan tahukah Anda bahwa Gurun Sahara di Afrika masa lalu adalah sebuah hutan?. Ya, fakta berbicara. Hijau-hijau hutan telah binasa karena peradaban manusia. Apa Anda ingin daerah gurun menjadi bagian dari Indonesia?. Saya jelas tidak menginginkannya!.

Penambangan hasil bumi yang merusak lapis demi lapis tanah, digali sampai 500 meter kedalamannya, bahkan bisa lebih. Diameter lingkaran dapat mencapai 1 kilometer. Wow, benar-benar angka yang tidak disangka. Dampaknya besar bagi lingkungan, adanya pencemaran air dan pencemaran tanah oleh zat kimia yang sebagai contohnya dalam penambangan emas. Dibutuhkan merkuri sebagai media untuk mengikat emas.

Persediaan minyak bumi yang dipaksa untuk mencukupi kebutuhan manusia. Minyak mentah yang masih diolah untuk menjadi bahan turunannya, seperti bensin, masih menjadi bahan bakar dari mayoritas alat dan kendaraan bermesin. Manusia sudah dalam fase kecanduan bensin. Seperti yang dilansir dalam sebuah media online, minat beli masyarakat akan mobil tetap tinggi. Buktinya, penjualan mobil di Indonesia pada semester pertama tahun 2012 naik 25%, yaitu sebesar 525,692 unit mobil, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2011 yang hanya 419.665 unit. Kendaraan dengan fitur canggih, dan mungkin saja lebih irit bahan bakar, memicu daya beli masyarakat. Solusi pada penekanan konsumsi BBM alias irit, tidak tercapai. Ruas jalan tambah padat, udara tambah berpolusi, pabrik mobil terus saja memproduksi yang mana terus memakai energi dan memakan sumber daya alam kita. Iya, kaitannya memang ada, antara segala hal yang kita gunakan, pakai maupun sebagai asupan dengan menipisnya sumber daya alam Indonesia, pada khususnya.

Bukan hanya kendaraan bermotor yang butuh bensin, namun ada pula peralatan pertanian, mesin-mesin pabrik memakai bensin. Kaitan panjangnya berujung pada pangan. Makanan yang tersaji di meja makan melalui proses panjang, dari sawah, kebun, pabrik, pasar, toko dan seterusnya. Semua membutuhkan bensin dalam beberapa tingkat prosesnya, misalnya mesin penggiling padi atau menjalankan traktor. Kita, sebagai konsumen bahkan harus pergi dengan mobil atau motor untuk berbelanja, yang lagi-lagi membutuhkan bensin.
Apa yang terjadi pada manusia saat sumber daya alam yang terbentuk dalam kurun waktu jutaan tahun itu habis?. Kematian sebelum waktunya karena kelaparan.

Produsen pangan tidak dapat lagi memproduksi, apalagi konsumen yang hanya dapat membeli bahan makanan atau makanan. Lalu apa guna dari materi yang lebih dari cukup, pendidikan yang tinggi, solidaritas sesama manusia dan kecintaan pada Yang Maha Kuasa, apabila kurangnya rasa memiliki bumi ini?.

“Educating the mind without educating the heart is no education at all.” – Aristotle-

Memang banyak penciptaan dari bahan bakar alternatif (yang dapat diperbaharui) untuk konversi bahan bakar dari minyak bumi, namun belum menjadi produksi masal yang mana diseluruh dunia sudah dapat dipergunakan. Maka energi alternatif tersebut belum juga dapat untuk segera diandalkan. Kita masih harus melakukan upaya-upaya pribadi agar sumber daya alam minyak bumi dapat berkurang secara perlahan.

There are still long list of Earth’s issues madness around us. Go search for them, read, think and do something.

Our Earth is sick, exhausted.

Mari bayangkan jika ada seseorang yang sehat bugar, namun dipaksa untuk merokok terus-menerus (perumpamaan dari polusi udara), hanya boleh minum sedikit air (perumpamaan dari krisis air), diberi makan hanya junk food (perumpamaan dari sampah), dioperasi dan diambil salah satu ginjalnya (perumpamaan dari exploitasi sumber daya alam). Dalam waktu berapa lama kira-kira orang ini akan bartahan hidup sampai jatuh sakit dan akhirnya meninggal, jika tidak ada perawatan khusus terhadap dirinya?. Sama halnya dengan bumi kita.

If only less people who care than more who being ignorant,how is She going to survive?

Ada yang dapat kita lakukan dari sisi pribadi dan rumah tangga masing-masing,saat para pebisnis mengembangkan sayapnya dibidang pembangunan pusat perbelanjaan, saat bumi digali terus-menerus agar tambang harta menghasilkan kemapanan, hutan digunduli demi kesuksesan usaha, air dicemari karena ketidak tahuan atau hanya tidak peduli. Tentu saja bersumbangsih, sekarang! Menyesallah, karena sekarang akan lebih berat usaha kita untuk memperbaiki bumi ini.

“If not us, who? If not now, when?”-John F. Kennedy-

 

Earth is our home, and it must stay sustainable.

Blak-Blak-an

“I am only one, 
But still I am one.
I cannot do everything,
But still I can do something;
And because I cannot do everything
I will not refuse to do the something that I can do.”
-Edward Everett
 

 

Apakah Anda:

Masih ingin menghirup udara segar?, Ingin akses untuk mendapat air bersih?, Masih ingin mempunyai generasi penerus?. Apabila jawaban Anda YA pada ketiga pertanyaan diatas, maka Anda wajib untuk mengubah kebiasaan dalam keseharian Anda.

Sudah punya warisan apa untuk anak-anak Anda kelak? Maaf ya ketidak-sopanan saya. Tapi ini sungguh sangat penting untuk ditanyakan.

 

“All the gold which under or upon the Earth is not enough to give in exchange for virtue.” –Plato-

            

“For in the true nature of things, if we rightly consider, every green tree is far from glorious than if it were made of gold and silver.”-Martin Luther-

Coba lihat apa yang terjadi pada alam kita. Harta apa yang bisa memulihkan sumber daya alam yang sudah rusak. Lokasi penambangan, bumi digali, dikeruk, digerogoti sampai ratusan meter dalamnya. Dapatkah emas mengembalikan keadaan tanah terpolusi atau rusaknya lingkungan seperti sedia kala? Air yang sudah tercemar limbah industri, apa yang bisa dilakukan oleh melimpahnya materi untuk mengembalikan jernihnya air dan layak huninya sungai bagi satwa didalamnya?. Hutan yang gundul, apa harta dapat mengembalikan pohon-pohon itu dalam waktu singkat?.

Bumi ini adalah satu-satunya rumah kita. Kita bisa mengungsi kemana kalau rumah yang ini sudah tidak layak untuk ditinggali?.

Warisan Alam adalah salah satu warisan yang penting untuk kita, para orangtua, untuk diberikan, demi masa depan anak dan cucu.

Continue reading “Blak-Blak-an”